MANFAAT TANAMAN SORGUM
Potensi sorgum masih belum dilirik,
padahal mudah penanamannya dan tahan terhadap cuaca. Bahkan sorgum bisa menjadi
gandum yang kini diimpor Indonesia dari luar negeri.
"Sorgum menjadi salah satu
potensi produk pertanian yang dikembangkan masyarakat Kec. Pameungpeuk. Hal ini
dikarenakan tanaman tersebut memiliki multi fungsi yang diharapkan bisa
meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Camat Pameungpeuk
Eros Roswita, M.Si, di ruang kerjanya, Kamis (22/4).
Selain sebagai pengganti tanaman padi
dan gandum, sorgum bisa pula dimanfaatkan untuk pakan ternak dan bahan BBM
nabati seperti etanol dan bio etanol. "Pemerintah
melalui Perpres Nomor 5 Tahun 2006 dan Inpres No. 1 tahun 2006 menjadikan
sorgum bisa jadi BBM alternatif yakni BBM nabati,"
katanya.Tanaman sorgum yang bisa dipanen dalam jangka waktu 153 sampai dengan
189 hari, ternyata dalam pembudidayaannya cukup mudah. "Karena tanaman ini tahan terhadap kekeringan, ramah lingkungan,
daya adaptasinya sangat luas, dan batangnya dapat direproduksi lagi. Hampir
seluruh bagian tumbuhan memiliki nilai ekonomi," katanya.
Menurut para
ilmuwan yang bekerja di sebuah pilot project pertanian di India, sorgum manis
atau sorghum bicolor -salah
satu jenis dari sekian banyak jenis sorghum- bisa menggantikan tanaman pangan
lain untuk bahan pangan ternak dan bahan bakar. Bahkan tanpa
menyebabkan berkurangnya pasokan pangan dunia dan rusaknya lingkungan akibat
penggundulan hutan untuk lahan pertanian baru. ''Kami menganggap sorgum manis
sebagai 'tanaman pintar' yang ideal, karena
kemampuannya menghasilkan bahan pangan sama baiknya dengan kemampuannya menjadi
bahan bakar,'' jelas William Dar, direktur jenderal ICRISAT (International
Crops Research Institute for the Semi-Arid Tropics). Mark Winslow, ahli pertanian
ICRISAT, menambahkan,''Kemampuan sorgum untuk tumbuh di kodisi kering, tahan
terhadap panas, garam dan kekurangan air, menjadikannya tanaman pangan yang
ideal bagi sebagian besar wilayah yang terpencil''. Sorgum bisa
tumbuh hingga 2,6 sampai 4 meter dan tampak seperti jagung. Batangnya bisa
dihancurkan dan menghasilkan cairan manis yang kemudian difermentasi dan
didistilasi untuk mendapatkan bioethanol, sebuah bahan bakar yang mengandung
angka oktan tinggi. Keseimbangan energi yang dihasilkan sorgum pun bernilai
positif. 8
unit energi untuk setiap unit energi yang digunakan dalam penanaman hingga
produksi, hampir setara dengan tebu dan empat kali lebih besar dari energi yang
dihasilkan jagung. ''Dengan kemampuannya untuk hidup di lahan kering, maka
emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya juga kecil, karena kebutuhan terhadap
air yang dipompa dengan menggunakan mesin pompa berbahan bakar juga sangat
berkurang,'' tambah Winslow. ''Dengan managemen yang tepat, para petani dengan
modal kecil bisa meningkatkan pendapatan mereka sebesar 20%, hal yang tidak
bisa dicapai tanaman lain di daerah kering di India,''jelas Dar. Menurut
ICRISAT, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk produksi ethanol sebanyak 3,78
liter dari sorgum manis adalah sebesar US$ 1,74, sementara biaya untuk tebu
sebesar US$2,19 dan US$2,12 untuk jagung. Sorgum manis saat ini telah ditanam
di 99 negara dengan Amerika Serikat, Nigeria, India, China, Mexico, Sudan dan
Argentina sebagai negara-negara produsen terbesar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar